Photobucket Ad here !!



Photobucket Copy diblog panjenengan, matur nuwun

Hasil belajar dari Blog Mas Rahman, Nuwun
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
Product ...

Services ...

free hit counters
Bloomingdales Coupon

Visitors since Feb/26/2007
Other things Banner Pertama




www.flickr.com
This is a Flickr badge showing public photos from Griya Batik Nugraha Laweyan. Make your own badge here.

Other things ...







Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir Batin

Minggu, 26 Agustus 2007Pesona Batik Modern Segar, ...

Batik SurakartaBatik adalah bentuk seni klasik yan...

Minggu, 29 Juli 2007Kemenangan Saudagar Mengalahka...

Minggu, 29 Juli 2007Atmosfer Glamor dari Solo Desa...

Sabtu, 04 Agustus 2007Nichepreneur Mereka memilih ...

Batik, Sang Primadona Berbagai teknik dan detail b...

Vision

Kampung Laweyan Membuka Diri Sumber : Republika.co...

Solo dalam Gambar





December 2006 January 2007 July 2007 August 2007 September 2007 October 2007




Downloads
Technology News
Templates
Web Hosting
Articles
Games
Blogger
Google



www.flickr.com

Blogger

FinalSense

Amazon

Yahoo

Ebay

<$BlogDateHeaderDate$>
Vision
Vision :
To dedicate for the valuable heritage and tradition of batik, and as well as to provide job field as part of the participation in the community welfare

Missions :
  1. Create good quality batik
  2. Fulfill the customers' need. give the best service, comfort and give satisfaction to the customers.
  3. Alaways develop the company
  4. To popularize batik to over the world

Company profile



1. The company's history
  • In the past " Kampoeng Batik Laweyan" wa famous of its batik, and when it reached its glory there were a lot of rich batik businessmen there. Then of the bunissmen there, named K.H. Samanhudi established " Sarekat Dagang Islam (SDI)" in oredr to built up and also improve the nationalism and the batik business there. Since batik is one of the valuable heritage and culture in Indonesia. Moreever, at that time Indonesian people was cocolized by other country and the Indonesia people themselves didn't aware of the importance being united. Therefor, because of his heroic did in uniting the batik businessmen, K.H. Samanhudi was declared by the Indonesia Government as an hero.
  • On 25 September 2004, as the memorable glory of its Batik and its history, the Indonesia Government officially declared the existence of " Kampoeng Batik Laweyan" in Solo
  • "Nugraha Laweyan Solo" House of Batik, was established in 2005. The founders are ispired by the entrepreneur spirit owned by their anchestors. And they also inspired to inherit the valuable heritage and tradition in Solo

2. Products
2.1. Batik clothes
  • Handmade Batik clothes materials..................
  • Printing Batik clothes materials.......................
  • Primisima............................................................
  • Silk Batik for couple (sarimbit Sutera)...........
  • Silk Batik Shirt...................................................
  • Prisima Batik Shirt............................................
  • Blouse Prima......................................................
  • Batik Bed sheet.................................................
  • Batik Bed cover.................................................
  • Batik Table clothes............................................

2.2. Batik souvenirs
  • Batik purses
  • Batik bags
  • Batik sandals and sliipers
  • and...................

Selengkapnya Klik disini!!!
Kampung Laweyan Membuka Diri
Sumber : Republika.co.id

Seiring perkembangan dunia pertekstilan, batik Laweyan mengalami persaingan yang makin berat.


Masyarakat Kampung Laweyan siap membuka diri pada dunia luar. Masyarakat dari wilayah bersejarah di jantung kota Solo ini siap menerima pengunjung untuk masuk, mengenal sejarah, mengapresiasi produksi dan juga berbelanja batik produksi mereka di tempat.

''Mereka merindukan kunjungan dari luar,'' kata Krisnina Akbar Tandjung, ketua umum Yayasan Warna Warni Indonesia (WWI) yang didampingi Poppy Dharsono, Inti Subagyo, dan Esther Sulaiman, dalam jumpa pers di Jakarta, pekan lalu. Untuk kepentingan promosi kawasan tua tersebut, Nina, sapaan Krisnina, dan kawan-kawan mengadakan acara Wisata Kampung Batik bertema Mengenal Kampung Batik Laweyan pada 5-7 April 2007. Untuk membantu para pedagang Laweyan menarik pembeli, mereka memfasilitasi penataan rumah produsen berikut showroom-nya dan mengadakan penghijauan di kawasan itu.





Sebanyak 90 persen penghuni kampung Laweyan bermata pencaharian di dunia perbatikan. Produksi mereka adalah batik cap untuk kalangan menengah ke bawah. ''Batik Laweyan dulu pernah berjaya,'' kata Nina, wanita asli Solo ini. Sisa-sisa kejayaan itu masih tampak dari beberapa rumah indah para saudagar batik Solo dengan arsitektur art deco. ''Rumah-rumah yang kita tidak bisa bayangkan dimiliki orang kita di masa itu,'' kata Poppy Dharsono, perancang mode, yang juga terlibat dalam acara wisata ini.

Sayangnya, seiring perkembangan dunia pertekstilan, batik Laweyan mengalami persaingan yang makin berat. Begitu juga penghidupan warganya. Para keturunan pemilik rumah-rumah indah itu pun kesulitan merawat peninggalan berharga tersebut. Keindahan itu tak pernah tampak karena tertutup oleh dinding-dinding yang tinggi mengelilingi perkampungan tersebut. Usaha membuka diri dari warga Laweyan sebenarnya sudah dilakukan beberapa tahun lalu. Tapi, upaya itu tak tampak gereget-nya. Maka, kali ini WWI bekerja sama dengan Forum Pengembangan Kampung Batik Laweyan mengupayakan lagi agar kenangan dan penghargaan terhadap Laweyan menjadi pupus. ''Kami ingin mengedepankan dan mengenali kebanggaan yang kita miliki,'' ujar Nina lagi.

Dalam acara Wisata Kampung Batik itu, rencananya diadakan peluncuran buku Mbok Mase: Pengusaha Batik Laweyan Awal Abad 20 (5/4), jalan-jalan mengenal Kampung Laweyan (6/4), dan seminar tentang batik yang diikuti dengan pameran (7/4). Dalam sejarahnya, Kampung Laweyan terkenal sebagai kawasan independen. Kawasan ini sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Pajang. Rajanya, Sultan Hadiwijoyo memberikan wilayah Laweyan status otonom (perdikan) pada Kiai Ageng Nis, dari kekuasaan kerajaan.

Sebagai perdikan, masyarakat Laweyan tidak terpengaruh pada kebudayaan feodal dengan kelompok bangsawan dan priyayi. Mereka cenderung mandiri, egaliter, dan 'berani' kepada Pemerintah Kolonial Belanda. Mereka dikenal sebagai masyarakat yang memiliki jiwa dagang. Sejarah mencatat kawasan ini sebagai tempat lahirnya organisasi pergerakan pribumi yang pertama, Sarikat Dagang Islam yang didirikan KH Samanhudi, seorang pedagang batik, pada 1905. Organisasi ini di bawah kepemimpinan HOS Tjokroaminoto kemudian berkembang --dengan nama Sarekat Islam-- dengan bergabungnya tokoh-tokoh pergerakan nasional yang berasal dari luar Jawa seperti H Agus Salim, AM Sangaji, Abdul Muis.

Ikhtisar:

- Masyarakat Laweyan tidak terpengaruh pada kebudayaan feodal dengan kelompok bangsawan dan priyayi. Mereka cenderung mandiri, egaliter, dan 'berani' kepada Pemerintah Kolonial Belanda. Mereka dikenal sebagai masyarakat yang memiliki jiwa dagang.

- Sejarah mencatat kawasan ini sebagai tempat lahirnya organisasi pergerakan pribumi yang pertama, Sarikat Dagang Islam yang didirikan KH Samanhudi, seorang pedagang batik, pada 1905.
( poy )










Selengkapnya Klik disini!!!